Perkalian Matematika SD: Hafalan atau Logika?

Hafalan Perkalian 
Saya waktu SD dulu sulit sekali menghafal tabel perkalian, 1x1=1, 1x2=1, dst.. Akhirnya yang saya lakukan setiap ada pertanyaan perkalian adalah berusaha menghitung cepat. Tapi tetap saja, kalah cepat dengan siswa lain yang menghafal. Usut punya usut, ternyata pak suami juga cerita mengalami hal yang kurang lebih sama.

Oleh karena itu anak-anak kami, tidak ada yg kami paksakan menghafal perkalian. Lagi pula matematika itu menghitung, dan bukan menghafal. Matematika mestinya logis! Yang meskipun logis, juga tidak boleh melanggar prinsip dasar matematika itu sendiri.
Lebih baik membebaskan setiap anak untuk memiliki caranya masing-masing dalam berhitung. Mana yang menurutnya paling mudah. Kalau menurut saya, dari pada menyuruh mereka menghafal perkalian, lebih baik menyuruh mereka melipat-lipat bilangan.
Misal kelipatan 3 yaitu 3, 6, 9, 12, ...Tiga, tambah tiga lagi, tambah tiga lagi...dst.
Lalu kelipatan 7 yaitu 7, 14, 21, 28, ..Tujuh, ditambah tujuh lagi, tambah tujuh lagi ..dst.
Kemudian biarkan anak merasakan bilangan itu menjad berkali-kali lipat. 2x3= 3+3, 3x3= 3+3+3, dst
Ketika mereka disuruh guru di sekolah untuk membunyikan hafalan perkaliannya. Biarkan mereka menyebutkannya dengan perlahan-lahan. Bukan karena sedang menghafalkan, tapi karena sedang menghitung.
Cara di atas tetap berguna untuk pembagian. misal 42:7= ? Meraka akan kembali melipat bilangan.
Berapa kali 7 sama dengan 42? 7,14,21,28,35, 42..yeeay 6x..jadi 42 : 7 = 6. 
Buat anak-anak yang terlanjur mendarah daging hafalan perkaliannya, cara ini kadang tidak mudah untuk diperkenalkan. perlu sedikit waktu untuk mengubah cara berfikirnya tentang perkalian matematika, dari menghafal menjadi menghitung.

Perkalian Bersusun
Masih tentang perkalian. Buat anak-anak yang tidak jua mengerti cara mengerjakan perkalian bersusun, cara ini mungkin cocok. Intinya dengan memahamkan 'nilai tempat' terlebih dahulu, daripada menghafal urutan cara mengalikan bersusun itu sendiri. 18 itu bukan sekedar 1 dan 8, tetapi 10 dan 8.

Anak-anak kadang bingung, mengapa perkalian yg kedua hasilnya harus dibuat maju sebelum ditambahkan dengan hasil perkalian pertama. .
Jadi, 18x18= (8×8)+(10×8)+(8×10)+(10×10)= 64+80+80+100= 324

Begitulah, semoga bermanfaat buat emak-emak yang jadi guru di rumah bagi anak-anaknya ๐Ÿ˜„๐Ÿ˜


Comments

Popular posts from this blog

Mentari (Lagu Kampus ITB)

Renungan Al Quran Surat Al Balad: Jalan yang sukar dan mendaki itu adalah...