Posts

Cantiknya Gerhana Bulan Total di Langit Universitas Muhammadiyah Surabaya

Image
Penulis/ Reporter: Andi Sitti Mariyam, M.Si. (Dosen Astronomi Universitas Muhammadiyah Surabaya) Dimuat di  pwmu.co Gerhana Bulan Total ‘ Blood Moon’  8 November 2022 Fase-fase Gerhana yang teramati. (Lokasi Rooftop lt 4 At Tauhid Tower, Universitas Muhammadiyah Surabaya Klub Astronomi Galator dan Prodi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhsiyyah), Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya pada Hari Selasa, 8 November 2022 melakukan pengamatan Gerhana Bulan Total dan Sholat Gerhana bertempat di Rooftop lt.4 Gedung At-Tauhid. Kegiatan diikuti oleh dosen dan mahasiswa di lingkungan Universitas Muhammadiyah Surabaya. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan umum untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap ilmiah melalui pengamatan benda langit, meningkatkan keimanan dan ketakwaan melalui Ibadah Shalat Gerhana dan secara khusus meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang Astronomi dan Ilmu Falak.                          T im Pengamat yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa UMSur

Hisab vs Hisab

Hisab vs Hisab: Akar Baru Perbedaan Penentuan Awal Bulan Hijriyah di Indonesia?* Oleh: Andi Sitti Mariyam  Hisab vs Rukyat Sudah sejak lama masyarakat muslim Indonesia menyaksikan perdebatan antara hisab dan rukyat. Muslim di Indonesia seringkali menjalani puasa bahkan hari raya dengan hari dan tanggal yang berbeda. Pada umumnya orang awam menyangka bahwa perbedaan ini terjadi karena metode yang berbeda dalam penetapan awal bulan, dimana yang satu menggunakan Hisab sedangkan yang lainnya menggunakan rukyat. Yang satu menggunakan perhitungan dalam menetapkan awal bulan, sedangkan yang lainnya harus menunggu saat maghrib untuk mengetahui apakah malam ini akan shalat tarawih atau besok akan shalat Ied. Muhammadiyah dipandang sebagai penganut hisab karena telah mengumumkan awal bulan hijriyah, terutama Ramadhan, Syawwal dan Dzulhijjah jauh lebih dahulu tanpa menunggu konfirmasi hasil rukyat di hari ke-29 bulan Hijriyah. Sedangkan Kementrian Agama, Nahdhatul Ulama, dan mayoritas ormas Islam

"Ummi, Kenapa Bulannya menjadi Merah?"

Image
Langit adalah sumber inspirasi. Tidak terkecuali Bulan. Keindahan, perubahan bentuk di setiap hari dan penampilannya dalam berbagai fenomena seperti gerhana menimbulkan kekaguman dan pertanyaan yang muncul di benak siapapun yang memandangnya. Sore hari ini tanggal 26 Mei 2021 akan terjadi fenomena Gerhana Bulan Total. Fenomena ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia, meskipun totalitasnya hanya dapat di amati di Pulau Jawa, Kalimantan dan sebagian Sumatera.  Jika dibandingkan dengan Gerhana Matahari Total, fenomena ini relatif tidak langka. Dalam beberapa tahun ke depan kita akan kembali dapat menyaksikan Gerhana Bulan Total. Meskipun demikian, amat sayang jika dilewatkan. Karena tidak setiap hari ada gerhana kan?  Kredit foto: NASA Saya selalu menikmati saat-saat semacam ini untuk 'menikmati' bulan bersama anak-anak. Mereka sekarang sudah tumbuh remaja. Namun obrolan-obrolan saat mereka kecil tidak mudah dilupakan. Berikut diantaranya yang saya kutip dari ingatan saya s

Mentari (Lagu Kampus ITB)

Image
Setelah 100 tahun, akhirnya saya menyanyikan lagu ini (lebay dikit gak apa-apa ya, intinya udah lama banget :D ). Lagu ini salah satu lagu yang paling dicintai anak-anak ITB. Saya merekamnya di sini . Selamat menikmati 😇😇 Bersama teman-teman Astro 97-ITB Lagu ini berjudul 'Mentari' diciptakan oleh Abah Iwan Abdulrachman. Lirik lengkapnya di sini Mentari menyala di sini Di sini di dalam hatiku gemuruhnya nyala di sini di sini di urat darahku… Meskipun tembok yang tinggi mengurungku Berlapis pagar duri sekitarku Tak satu pun yang mampu menghalangiku Menyala di dalam hatiku Hari ini hari milikku Juga esok masih terbentang Dan mentari kan tetap menyala Di sini, di urat darahku .................................... Konon hari ini adalah ultah ITB yang ke 100. Dirgahayu! In Harmonia Progressio.

Shalat Idul Fitri di Rumah Saja? Saya Pernah.

Image
Waktu itu saya masih duduk di bangku SMP. Bapak menjadi imam bagi ibu, saya, dua adik dan seorang saudara. Kami berenam shalat Ied di lantai 2 rumah kami. Peristiwa itu masih terkenang hingga hari ini. Bahkan suasana syahdunya masih terekam dalam memori. Mula-mula Bapak menjadi imam pelaksanaan shalat Ied. Setelah itu beliau mulai berkhutbah. Khutbah yang sangat sederhana, disebutnya nama kami satu per satu ketika memberi nasihat. Sungguh sangat membekas dan istimewa. Credit: Google.  Penyebabnya waktu itu bukan soal wabah. Bapak memiliki keyakinan dan perhitungan sendiri tentang hisab awal bulan Hijriyah. Beliau sering merasa kurang sependapat dengan keputusan pemerintah tentang penentuan awal puasa dan hari raya. Apalagi jika ada kabar bahwa Makkah telah melaksanakan Shalat Ied lebih dahulu dari Indonesia, maka Bapak merasa semakin tidak sependapat. Bukankah waktu Indonesia lebih dahulu, mengapa shalat Iednya belakangan? begitu pikir beliau. Perbedaan hari raya sesuatu yan

Isu Dukhan 15 Ramadhan, Mungkinkah Bumi Gelap Gulita Diliputi Kabut?

Image
Artikel ini dimuat di  https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/07/130837623/isu-dukhan-15-ramadhan-mungkinkah-bumi-gelap-gulita-diliputi-kabut. Editor : Shierine Wangsa Wibawa

Menggerakkan Literasi Sains

Image
Tulisan ini dimuat di Koran Republika, 7 Desember 2019.