Shalat Idul Fitri di Rumah Saja? Saya Pernah.
Waktu itu saya masih duduk di bangku SMP. Bapak menjadi imam bagi ibu, saya, dua adik dan seorang saudara. Kami berenam shalat Ied di lantai 2 rumah kami. Peristiwa itu masih terkenang hingga hari ini. Bahkan suasana syahdunya masih terekam dalam memori. Mula-mula Bapak menjadi imam pelaksanaan shalat Ied. Setelah itu beliau mulai berkhutbah. Khutbah yang sangat sederhana, disebutnya nama kami satu per satu ketika memberi nasihat. Sungguh sangat membekas dan istimewa. Credit: Google. Penyebabnya waktu itu bukan soal wabah. Bapak memiliki keyakinan dan perhitungan sendiri tentang hisab awal bulan Hijriyah. Beliau sering merasa kurang sependapat dengan keputusan pemerintah tentang penentuan awal puasa dan hari raya. Apalagi jika ada kabar bahwa Makkah telah melaksanakan Shalat Ied lebih dahulu dari Indonesia, maka Bapak merasa semakin tidak sependapat. Bukankah waktu Indonesia lebih dahulu, mengapa shalat Iednya belakangan? begitu pikir beliau. Perbedaan hari raya sesuatu yan